Setiap sore, puluhan santri mendatangi Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Al-Ikhlas untuk belajar mengaji. Senda gurau khas anak-anak pun acapkali terdengar di ruang kelas.
TPQ Al-Ikhlas ini berlokasi di Desa Gunung Sari, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten. Sebuah kampung yang diapit oleh dua lahan persawahan yang luas, tempat dimana murid-murid bermain sepulang mengaji.
Namun, sore itu ada yang tidak biasa. Sudah sebulan ini puluhan santri di TPQ Al-Ikhlas diajar tidak hanya oleh Ustadz Ahmad Showi dan istrinya, Ustadzah Masfufah. Akan tetapi, sebanyak 12 orang mahasiswa Institut Daarul Qur’an Jakarta Unit 21 ikut membantu mengajar ngaji. Mereka mengajar sebagai salah satu program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Pada kesempatan tersebut, mahasiswa KKN Institut Daarul Qur’an Jakarta Unit 21 bersinergi dengan Yayasan Wakaf Al-Qur’an Suara Hidayatullah (YAWASH) membagikan al-Qur’an wakaf kepada santri TPQ Al-Ikhlas, Senin (29/1/2024).
“Kami ucapkan terima kasih kepada Yayasan Wakaf Al-Qur’an Suara Hidayatullah atas pemberian al-Qur’annya. Allahu Akbar,” kata mereka serentak disertai dengan senyum.
“Aku seneng deh, akhirnya punya Qur’an baru untuk ngaji di TPQ, jadi lebih semangat,” ungkap Silvia, salah satu murid TPQ.
“Jazakallah Khairan katsiran, insya Allah al-Qur’an ini bermanfaat,” ujar Ustadz Ahmad Showi. “Semoga para donatur diberi karunia oleh Allah dan diterima amal baiknya,” timpal Ustadzah Masfufah mendoakan.
Faiq Huda Rahman, ketua KKN unit 21 mengatakan, “Wakaf al-Qur’an ini kami lakukan sebagai upaya untuk meningkatkan semangat mengaji anak-anak, karena dalam kondisi bagaimana pun, umat Islam harus bisa membaca al-Qur’an,” ujarnya.
Selain itu, kata Faiq, kegiatan ini sebagai upaya pengabdian kepada masyarakat.
Majelis Taklim As-Syakiriyyah
Sementara KKN mahasiswa Daarul Qur’an kelompok 22 menyalurkan al-Qur’an wakaf ke Majelis Taklim As-Syakiriyyah, di Mauk Timur, pada 3 Februari 2024 lalu.
“Saya atas nama Majelis Taklim As-Syakiriyyah mengucapkan jazakumullah khairan atas wakaf al-Qur’annya, semoga para donatur diberikan keberkahan,” ujar Agus Maulana, ketua Majelis Taklim As-Syakiriyyah.
“Terima kasih al-Qur’annya, Allahu Akbar,” ujar Devi, salah satu santri.
“Terima kasih kami sampaikan atas kerjasamanya kepada Yayasan Wakaf Al-Qur’an Suara Hidayatullah,” kata Jalaludin, ketua KKN kelompok 22.
Masih banyak saudara kita di pelosok negeri yang membutuhkan al-Qur’an, buku Iqro’, dan sarana ibadah lainnya. Oleh karena itu, yuk, kita bantu mereka.*Dadang Kusmayadi/sejutaquran.org