Suasana Bahagia Warnai RQ Al-Husnayain Balikpapan

Suasana ceria dan penuh kebahagiaan tampak di Rumah Qur’an (RQ) Al-Husnayain, Balikpapan Timur. Senyum merekah dari wajah-wajah santri kecil memenuhi ruangan ketika mereka menerima mushaf al-Qur’an baru yang diwakafkan oleh Yayasan Wakaf Al-Qur’an Suara Hidayatullah (YAWASH). Momen sederhana itu menjadi hari yang istimewa, menambah semangat mereka dalam menapaki jalan cinta kepada Kalamullah.

Rumah Qur’an Al-Husnayain berlokasi di Jalan PDAM No. 07, Gang I, Kelurahan Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur, Kalimantan Timur. Saat ini, RQ tersebut membina 63 santri aktif yang setiap harinya belajar membaca, memahami, dan menghafal al-Qur’an. Di bawah bimbingan Ustadzah Rizqa Anisa Hillan, kegiatan belajar berlangsung dengan suasana yang penuh keceriaan, kedisiplinan, dan kasih sayang.

Menempati rumah milik KH. Abdurrahman Muhammad, Rais ‘Aam Hidayatullah, tempat ini sengaja dibuka untuk anak-anak usia PAUD, TK, dan SD. Tujuannya agar mereka bisa belajar al-Qur’an dalam lingkungan yang nyaman, dan menyenangkan. Rumah Qur’an ini bukan sekadar tempat belajar membaca huruf hijaiyah, tetapi juga menjadi ruang tumbuhnya karakter Islami dan cinta terhadap nilai-nilai al-Qur’an sejak dini.

Menariknya, RQ Al-Husnayain berdiri sejak tahun 2018, bertepatan dengan masa sulit pandemi Covid-19. Saat itu, kegiatan belajar tatap muka di sekolah-sekolah dilarang. Melihat kebutuhan anak-anak yang tetap ingin belajar agama, keluarga KH. Abdurrahman Muhammad berinisiatif membuka rumah mereka untuk dijadikan tempat mengaji.
“Saat pandemi, anak-anak tidak bisa ke sekolah. Maka kami terpanggil untuk membuka rumah agar tetap ada kegiatan belajar al-Qur’an,” kenang Imam Muhammad, salah satu putra KH. Abdurrahman Muhammad yang kini turut mengelola RQ Al-Husnayain.

Wujud Rasa Syukur

Seiring berlalunya masa pandemi, kegiatan di rumah Qur’an ini justru semakin hidup dan berkembang. Jumlah santri bertambah, semangat belajar meningkat, dan dukungan masyarakat pun mengalir. “Abah kami berpesan agar kegiatan belajar al-Qur’an ini tidak berhenti. Justru harus terus dilanjutkan dan dikembangkan,” ujar Imam menirukan pesan sang ayah.

Rasa syukur mendalam juga disampaikan oleh Ustadzah Rizqa atas amanah wakaf mushaf al-Qur’an yang diterima dari YAWASH.
“Alhamdulillah, jazakumullah khairan katsiran kami ucapkan kepada Yayasan Wakaf Al-Qur’an Suara Hidayatullah. Bantuan mushaf ini sangat bermanfaat bagi para santri kami, terutama dalam kegiatan tahsin dan tahfidz setiap hari,” tuturnya penuh haru.

Ia menambahkan doa tulus, “Semoga setiap huruf yang dibaca para santri menjadi aliran pahala tanpa henti bagi para pewakaf dan semua pihak yang mendukung kegiatan dakwah ini.”

Keceriaan para santri pun semakin terasa. Wajah mereka memancarkan kebahagiaan saat memegang mushaf baru. “Alhamdulillah, kami senang dapat al-Qur’an baru,” ujar Aufa, santri kelas 5 MI Raadhiyyatan Mardhiyyah Putri sambil tersenyum malu-malu.

“Kami jadi lebih semangat menghafal al-Qur’an,” tambah Fahiem, santri kelas 4 MI Raadhiyyatan Mardhiyyah yang kini tengah murojaah tujuh juz hafalannya.

Kegiatan belajar di RQ Al-Husnayain berlangsung setiap Senin hingga Kamispukul 15.00–17.50 WITA, dengan fokus pada pembelajaran membaca dan menghafal al-Qur’an. Sedangkan Jumat dan Sabtu, para santri mendapatkan tambahan bimbingan belajar umum guna memperkuat kemampuan akademik mereka di sekolah.

Bantuan wakaf mushaf al-Qur’an ini diharapkan tidak hanya menjadi sarana pembelajaran, tetapi juga menjadi penyemangat baru bagi para santri dan pengajar untuk terus menanamkan kecintaan terhadap al-Qur’an.*Dadang Kusmayadi/sejutaquran.org