Skip to content

Wina: “Alhamdulillah, senang dapat al-Qur’an baru.”

Jazakallah khairan katsiran atas pemberian al-Qur’annya, sangat bermanfaat bagi kami,” ujar Lailatul Adawiyah.

“Alhamdulillah, semoga para donatur diberi pahala oleh Allah yang melimpah,” kata M Marzaini.

Sementara itu, Wina dan Irwan pun merasa senang mendapatkan al-Qur’an. “Kami atas nama santri TPQ Islahul Ummah Pesanggrahan mengucapkan banyak terima kasih kepada Yayasan Wakaf Al-Qur’an Suara Hidayatullah yang telah menyumbangkan al-Qur’an,” ungkapnya.

Lailatul Adawiyah, M Marzaini, Wina, dan Irwan adalah santri TPQ Islahul Ummah. TPQ yang bernaung di bawah Yayasan Annahdlin NW ini beralamat di Dusun Pesanggrahan, Desa Banyu Urip, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sekitar 5 km dari pusat ibukota kabupaten.

Para santri TPQ Ishlahul Ummah merasa senang mendapatkan al-Qur’an baru dari Yayasan Wakaf Al-Qur’an Suara Hidayatullah (YAWASH) pada pertengahan September lalu.

Senada dengan para santri, Ustadz Akhyar Rosidi, Ketua TPQ Islahul Ummah pun mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Saya mewakili guru sekaligus pengurus TPQ Ishlahul Ummah mengucapkan beribu terima kasih kepada Yayasan Wakaf Al-Qur’an Suara Hidayatullah atas pemberian al-Qur’an kepada adik-adik kami,” ujarnya.

“Kami juga mendoakan agar Yayasan Wakaf Al-Qur’an Suara Hidayatullah lebih maju, berkah dan berkembang,” imbuhnya.

TPQ Ishlahul Ummah berdiri pada tahun 2013. Pendirinya adalah Ustadz Abdul Malik Azami dan Ustadz Akhyar Rosidi. TPQ ini sempat ramai. Tetapi dalam perjalanannya sempat tidak aktif, bahkan cukup lama. Kemudian pada tahun 2021 kembali ramai oleh para santri mulai dari tingkat TK, SMP dan SMA.

Kini, jumlah santri yang aktif belajar di TPQ ini sebanyak 56 orang. Mereka diasuh oleh 5 orang guru. Dan dibagi dalam 3 kelompok: mengaji Iqra’, al-Qur’an dan kitab. Para santri belajar mulai dari ba’da Ashar hingga ba’da Isya’.

Bahkan, untuk menambah semangat para santri belajar, TPQ memberikan kegiatan tambahan seperti bela diri, muhadoroh dan ngaji Yasinan keliling.

Masyarakat sangat senang dengan keberadaan TPQ ini. Para orangtua yang mayoritas pekerjaannya bertani sangat mendukung anaknya belajar ilmu agama.

Masih banyak santri TPQ atau TPA di pelosok negeri ini yang sedang belajar ilmu agama membutuhkan al-Qur’an, buku Iqra’ maupun sarana ibadah lainnya. Karena itu, yuk, bantu mereka.*Dadang Kusmayadi/sejutaqur’an.org