Skip to content

Al-Qur’an untuk Mualaf Suku Baduy

Suara azan Isya’ itu cukup merdu. Panggilan untuk melaksanakan shalat itu dikumandangkan oleh Omo Rasyid (44 tahun), seorang mualaf dari suku Baduy melalui alat pengeras suara di Masjid Sultan Ageng Tirtayasa.

Meski hujan masih rintik-rintik, namun tak berapa lama usai suara azan, ibu-ibu, bapak-bapak, dan anak-anak berdatangan. Mereka hadir untuk melaksanakan shalat Isya’ berjamaah. Mereka juga akan mengikuti pengajian rutin setiap hari Kamis malam Jumat di masjid sederhana yang terletak di Kampung Cepakbuah, Baduy Kompol, Desa Sangkanwangi, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Pada kesempatan itu, akhir Januari lalu diserahkan al-Quran secara simbolis dari Yayasan Wakaf al-Qur`an Suara Hidayatullah (YAWASH) kepada pengurus masjid. Acara tersebut dihadiri sekitar 25 orang.

“Alhamdulillah, saya sampaikan ucapan terima kasih kepada para pewakaf dan pengurus Yayasan Wakaf Qur`an Suara Hidayatullah yang telah memberikan al-Quran. Semoga Allah Taala membalasnya dengan pahala yang berlimpah,” ujar Ustadz Muhammad Kasja, pengurus DKM Masjid Sultan Ageng Tirtayasa yang juga menjabat Kordinator mualaf suku Baduy.

“Alhamdulillah, hatur nuhun dipasihan Quran, insya Allah aya manfaatna (terima kasih diberi Quran, insya Allah ada manfaatnya), ujar Omo Rasyid, jamaah masjid tersebut.

Menurut Ustadz Kasja, selain pengajian pekanan juga ada pengajian bulanan. Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Ahad di awal bulan. Yang hadir sekitar 80-90 orang para mualaf suku Baduy dari berbagai majelis taklim di sekitar Kecamatan Leuwidamar.

Sementara itu, Dadang Kusmayadi, Ketua Yayasan Wakaf Quran Suara Hidayatullah dalam sambutannya menyampaikan harapan dan ajakan untuk para jamaah dan kaum Muslimin.
“Al-Quran adalah penerang bagi seluruh manusia dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa,” ujar Dadang sambil mengutif surat Ali Imran ayat 138.

“Kukituna, hayu urang diajar ngaos Quran. Bapak-bapak, ibu-ibu teu kedah isin, (Oleh karena itu, mari kita belajar membaca Quran. Bapak-bapak-ibu-ibu tidak usah malu), karena kata Nabi SAW, orang yang terbata-bata membaca al-Quran dan dia bersusah payah untuk mempelajarinya, maka pahala baginya dua kali,” kata Dadang.

“Nabi SAW berkata, barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah, maka baginya satu kebajikan, dan satu kebajikan dibalas dengan sepuluh kebajikan,” lanjutnya.

Lebih lanjut Dadang mengatakan, “Insya Allah, al-Quran yang diwakafkan akan menjadi jariyah amal shaleh yang terus mengalir hingga akhir kelak. Oleh karena itu, kami mengajak kaum Muslimin untuk berinvestasi akhirat dengan cara mewakafkan al-Quran. Jangan lewatkan ladang amal ini,” pungkasnya.

Penduduk Kampung Cepakbuah, Baduy Kompol, Desa Sangkanwangi, Kecamatan Leuwidamar ini di antaranya dihuni oleh suku Baduy luar. Mereka sudah berbaur dengan masyarakat umum meski masih ada beberapa hal keyakinan yang disebut “tabu” atau “pamali”.