Pada Ahad, 20 Februari 2022 lalu, tim wakaf Al Qur’an Suara Hidayatullah berangkat dari Desa Sumber Mulya.
Sinar mentari pagi mengiringi mereka. Mereka hendak menuju Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) Al-Muhajirin. Tepatnya di Desa Talang Berantai, Kecamatan Ulok Kupai, Kabupaten Bengkulu Utara. Mereka ditemani salah seorang warga Desa Talang Berantai sebagai penunjuk arah ke tempat tujuan.
Jalan yang mereka tempuh tidak mudah. Melalui hutan sawit. Kadang berkelok-kelok, dan naik turun. Jalan bebatuan pun sudah rusak. Banyak genangan air ketika jalan itu berlubang. “Kami juga harus melwati jalan bekas tambang batu bara. Jalannya rusak dan berdebu karena banyak truk pengangkut batu bara,” ujar Muhammad Syarifuddin, relawan Yayasan Wakaf Al-Qur’an Suara Hidayatullah (YAWASH).
Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam, mereka tiba di lokasi. Mereka sudah ditunggu oleh para santri dan pengurus TPQ. “Padahal, maunya rehat sejenak, tapi melihat mereka sangat antusias kami urungkan,” kata Muhammad.
“Kami gembira dan senang, terima kasih Yayasan Wakaf Al-Qur’an Suara Hidayatullah atas pemberian wakaf al- Qur’annya. Sangat terbantu sekali bagi kami yang di tempat terpencil ini,” ujar Ustadz Romawi, Ketua TPQ Al-Muhajirin.
Para santri pun merasa bersyukur atas keberkahan al-Qur’an ini. “Kami atas nama santri TPQ Al-Muhajirin mengucapkan Jazakumullah khairan katsira kepada Yayasan Wakaf Al-Qur’an Suara Hidayatullah dan para donatur. Semoga Allah akan membalasnya dengan pahala yang berlimpah hingga akhir kelak,” ujar santri bersamaan.
TPQ Al Muhajirin berdiri tahun 2015. Kini, jumlah santrinya sebanyak 35 orang. Kegiatannya, mengaji iqra’, hafalan surah pendek, nasyid, akhlak, dan doa sehari-hari.
Masih banyak saudara kita di pelosok negeri ini yang membutuhkan al-Qur’an.
Karena itu, yuk bantu mereka.* Dadang Kusmayadi/sejutaquran.org