Skip to content

Pak Kusman

Pertengahan Maret lalu, relawan Yayasan Wakaf Al-Qur’an Suara Hidayatullah (YAWASH) menyusuri pelosok desa di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Setelah melakukan perjalanan 1,5 jam dari kota Kecamatan Cibaliung, akhirnya tiba di sebuah rumah yang berlokasi di RT 03, Desa Sidamukti, Kecamatan Sukaresmi. Saat itu, jam menunjukkan pukul 21.00.

Yusuf, relawan YAWASH, kemudian bertemu dengan sesosok pria paruh baya yang dicarinya. Namanya Kusman, usianya sudah 60 tahun.

“Karena sudah malam, anak-anak yang mengaji di sini sudah pulang,” kata Kusman.

“Anak-anak di sini semangat mengaji, tetapi kami tidak punya al-Qur’an dan buku Iqro’,” ujar Kusman.

“Kadang ada keuntungan sedikit dari jualan kerupuk, saya sisihkan untuk beli buku Iqro’,” imbuh Kusman lagi.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Wakaf Al-Qur’an Suara Hidayatullah yang telah memberi al-Qur’an dan buku Iqro’. Insya Allah sangat bermanfaat bagi kami. Besok sore akan saya bagikan ke anak-anak yang mengaji,” ungkapnya. “Semoga infaq dan sedekah Bapak dan Ibu lebih berkah lagi,” ia mendoakan.

Kusman, pria kelahiran Ciamis, Jawa Barat adalah penjual kerupuk. Hampir setiap hari ia berjalan kaki, berkeliling kampung. Ia menempuh jarak berkilo-kilometer dari rumahnya.

Ia menjual kerupuk ke warung-warung, salah satunya warung nasi milik Yusuf.

Ternyata ia berjualan kerupuk sejak masih bujang. “Saya sudah biasa tidak pernah mengeluh dari kecil, karena diajari oleh orangtua,” ujar bapak 4 anak ini.

Lalu, kapan ia mengajar ngajinya?

Kusman mengajar ngaji setiap sore setelah pulang berjualan. Sudah 4 tahun ia lakukan itu. Kini, anak-anak yang mengaji jumlahnya sekitar 20 orang. Ia bersama istrinya tinggal di rumahnya, namun tanah yang ia tempati adalah milik pamannya yang sudah meninggal.

Selain untuk santri-santri Pak Kusman, YAWASH juga menyalurkan al-Qur’an ke beberapa tempat pengajian di Pandeglang. Diantaranya, pengajian Ustadz Asmin Jajuli, di RT 01, RW 08, Kp. Rorah Picung, Desa Waringinjaya, Kecamatan Cigeulis dan pengajian Ustadz Lukman di Desa Mahendra, RW 04 RT 03, Kecamatan Cibaliung.

“Saya hanya penyambung lidah orang-orang yang membutuhkan dengan para dermawan. Saya yakin Allah Maha Kaya dan pertolongan Allah akan datang dengan mengirimkan orang-orang baik,” ungkap Yusuf, yang juga sering sedekah nasi bungkus setiap hari Jum’at itu.

“Masih banyak saudara kita yang membutuhkan uluran tangan. Termasuk di pelosok Pandeglang, ada TPQ dan mushala yang membutuhkan sajadah, mukena, tikar dan papan tulis. Yuk, mari bantu mereka,” pungkas Yusuf.Dadang Kusmayadi/ sejutaquran.org