Banjir menerjang sejumlah titik di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), pada Jumat, 27 Januari 2023 lalu. Banjir terjadi setelah hujan mengguyur berjam-jam. Akibatnya, beberapa kecamatan di Kota Manado terdampak musibah ini.
Banjir yang mencapai setinggi orang dewasa ini membawa material dan lumpur, menerjang rumah, jalan-jalan, toko, masjid, dan pondok pesantren. Diantara pesantren yang terdampak yaitu Pesantren Hidayatullah di Jalan Kampus IAIN no. 1 Malendeng, dan Pesantren Darul Istiqomah di Kelurahan Bailang.
Di Kelurahan Bailang, Kecamatan Bunaken, terdapat sungai Bailang. Setiap terjadi hujan lebat, sungai Bailang menjadi salah satu sungai yang meluap sehingga mengakibatkan banjir.
“Di sini (Pesantren Darul Istiqomah) tepatnya di Jalan Bailang Raya no 54, Kelurahan Bailang, sebanyak 25 orang dari SAR Hidayatullah turut membantu membersihkan pondok,” Ujar Murdianto, anggota Search And Rescue (SAR) Hidayatullah Sulut.
Menurut Murdianto, banjir juga mengakibatkan al-Qur’an, buku Iqro’ dan sarana ibadah di masjid Pondok Pesantren Darul Istiqomah rusak. “Karena itu, kami bersinergi dengan Yayasan Wakaf Al-Qur’an Suara Hidayatullah untuk membantu menyediakan kembali kebutuhan al-Qur’an para santri,” kata Murdianto, yang juga menjabat Kadep Perkaderan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Sulawesi Utara.
Pada 6 Maret 2023 lalu, al-Qur’an diserahkan kepada pengurus pondok. Al-Qur’an diterima secara langsung oleh KH. Muyassir Arief, MPd, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Istiqomah.
“Alhamdulillah, saya atas nama pengurus pesantren mengucapkan jazakallah khairan katsiran kepada Yayasan Wakaf Al-Qur’an Suara Hidayatullah atas pemberian al-Qur’annya,” ujar KH. Muyassir. “Insya Allah bermanfaat bagi kami dan semoga Allah memberi pahala jariyah ini dan memberi ganjaran yang lebih baik bagi para pewakaf dan siapa pun yang membantu kebaikan ini,” imbuhnya.
Sementara itu, para santri pun turut menyampaikan ungkapan terima kasihnya. “Terima kasih Yayasan Wakaf Al-Qur’an Suara Hidayatullah, kami senang dapat al-Qur’an baru,” kata puluhan santri berbarengan.
Di pesantren yang berlokasi sekitar 5 km dari pusat kota Manado ini, ada sebanyak 250 santri (putra dan putri), mulai dari tingkatan MI, MTs, dan MA.
Di pelosok negeri ini, masih banyak saudara kita yang membutuhkan al-Qur’an, buku Iqro’, dan sarana ibadah lainnya. Karena itu, yuk, mari bantu mereka.*Dadang Kusmayadi/sejutaquran.org