Skip to content

YAWASH Tebar Al-Qur’an di Papua Barat Daya

Akhir Juli lalu, Yayasan Wakaf Al-Qur’an Suara Hidayatullah (YAWASH) melalui program Gerakan Wakaf Sejuta al-Qur’an menggandeng komunitas Aksi Seribu Kebaikan (ASK) membagikan al-Qur’an dan buku Iqro’.

Al-Qur’an dan buku Iqro’ tersebut dibagikan di beberapa kampung Muslim di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. Adapun kampung yang telah menerima al-Qur’an wakaf tahap pertama antara lain Kampung Arar, Kampung Anok, Kampung Makbusun, dan Kampung Klain.

Beberapa lokasi yang dituju melalui jalur darat memakan waktu satu jam dari kota Sorong. Namun, khusus untuk Kampung Arar yang berada di Pulau Arar, perjalanan dilanjutkan dengan jalur laut menggunakan perahu.

Koordinator komunitas ASK, Fadel menyampaikan ucapan terima kasih kepada YAWASH atas perhatian dan kepeduliannya.

“Jazakallah khairan katsiran kami sampaikan kepada Yayasan Wakaf Al-Qur’an Suara Hidayatullah dan para donatur atas pemberian al-Qur’an beserta buku Iqro’nya, sehingga generasi Muslim di Papua semakin bersemangat membaca dan belajar al-Qur’an,” ungkap Fadel yang juga aktivis Hidayatullah Sorong.

Lebih lanjut, Fadel menjelaskan, pada tahap kedua timnya akan mengantarkan al-Qur’an ke kabupaten lain di Papua Barat Daya, di antaranya Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Tambrauw, Kabupaten Sorong Selatan, dan Kota Sorong.

Sementara itu, ungkapan syukur dan terima kasih juga disampaikan Kepala Kampung Anok, Tete Ahmad Rebo, yang begitu antusias menerima al-Qur’an dan buku Iqro’.

“Terima kasih kepada para donatur dan orang baik yang telah mewakafkan al-Qur’an dan buku Iqro’ kepada kami, sehingga anak-anak santri bersemangat mengaji dan belajar lebih baik lagi,” ujar Tete Ahmad.

Tete Ahmad mendoakan, “Semoga kesehatan dan kelimpahan rezeki diberikan kepada para donatur, sehingga kedepan bisa membantu mewujudkan tempat belajar mengaji (TPQ) bagi anak-anak di kampung ini.”

Fadel pun berharap, semoga YAWASH senantiasa eksis dan menjadi wasilah tersebarnya al-Qur’an hingga tidak ada lagi yang buta aksara al-Qur’an karena ketiadaan al-Qur’an pada setiap TPQ maupun mushalla di pelosok Nusantara, khususnya Papua Barat Daya. Dadang Kusmayadi/sejutaquran.org.